Minggu, 09 Oktober 2016



Penyakit AIDS merupakan penyakit penurunan kekebalan tubuh karena virus HIV menyerang dengan ganas ke semua sistem imun tubuh.

Penyakit aids ini belum ada obatnya sementara hanya menguatkan atau menambah sistem kekebalan tubuh agar penderita penyakit aids bisa bertahan hidup lebih lama.
Seseorang bila terkena virus hiv dalam waktu dekat dia akan mengalami demam kemudian tidak ada gejala lain terlihat sampai betahun tahun kemudian dan baru ketahuan bila sakit aids sudah semakin menjalar parah.
siklus virus hiv

Penyebab penyakit AIDS / HIV adalah menularnya virus melalui hubungan badan/ senggama, pertukaran darah, air susu ibu, dan resiko besar untuk dihindari bila seseorang bertukan lendir atau cairan tubuh lainnya.
Penyebab aids pada hubungan badan atau senggama bisa terjadi karena ada pertukaran cairan mengandung virus hiv baik cairan mani atau sperma, cairan vagina, atau darah akibat pergesekan kelamin pada waktu hubungan badan dengan penderita aids.

pertumbuhan jumlah penderita penyakit AIDS / HIV


Untuk menghindari penyakit AIDS sebaiknya menggunakan pengaman seperti kondom agar virus hiv/aids tidak menular. atau hindari senggama dengan lawan jenis yang tidak dikenal baik latar belakangnya maupun sikapnya.

world aids day

Penyebab penyakit aids karena pertukaran darah juga sering terjadi, seperti penggunaan jarum suntik bergantian, pada pengguna narkoba sering sekali satu jarum suntik dipakai secara bergantian untuk memasukkan narkoba ke saluran peredaran darah, atau tidak sengaja menggunakan pakaian dalam yang ternyata ada cairan darah atau cairan kelamin sehingga virus hiv menular ke tubuh pemakainya baik melalui lubang kelamin ataupun luka dikulit lainnya.

Penyakit AIDS lebih mudah menyerang janin bila seorang ibu sudah terkena virus hiv/ aids, begitu juga dengan bayi disusui oleh wanita mengidap virus aids. hindari bayi disusui oleh wanita dengan jelas penderita penyakit aids.

Mengenal Tetanus



Apa itu penyakit tetanus? tetanus merupakan infeksi karena bakteri Clostridium Tetani, bakteri masuk ke dalam tubuh karena ada luka tubuh kemudian memproduksi racun tetanospasmin yang menyerang sistem urat saraf.

Bakteri clostridium Tetani banyak terdapat pada tanah, kotoran manusia dan hewan untuk itu kta harus lebih hati-hati bila terkena luka terbuka untuk segera ditutup dan dirawat, spora dari bakteri tetani ini tersebar di tanah dan sistem saluran pencernaan dan kotoran tikus babi ayam anjing kuda dan domba.
Clostridium Tetani - Tetanus

Penyebab tetanus adalah bakteri tetani yang masuk ke dalam tubuh akan segera berkembang secara cepat serta menghasilkan produksi tetanospasmin atau  semacam neurotoksin atau racun menyebabkan sistem urat saraf terganggu kemudian tubuh menjadi kaku dan kejang-kejang.

Penyakit tetanus biasa terjadi pada orang yang mempunyai luka tubuh karena luka terbakar api, luka bekas suntik tidak steril, luka bekas operasi yang tidak dirawat dengan baik, luka tertusuk benda tajam, atau luka karena digigit hewan.

Gejala penyakit tetanus biasanya mulai nampak setelah 1 minggu lebih setelah bakteri masuk dalam tubuh, gejala tetanus secara umum biasanya seperti demam tinggi disertai keluar keringat, tekanan darah menjadi tinggi disertai jantung berdetak dengan sangat cepat, gejala otot menjadi kaku disertai tubuh kejang-kejang, otot kaku pada bagian perut, leher, serta kaku otot rahang sampai sulit untuk dibuka atau biasa disebut lockjaw.

Diagnosis penyakit tetanus dengan melakukan pemeriksaan fisik penderita baik luka maupun kondisi fisik lainnya, menanyakan kejadian dan riwayat kesehatan penderita atau pasien, riwayat pengobatan serta obat-obat yang sudah diberikan termasuk vaksin, gejala-gejala apa saja dialami penderita.

Pengobatan penyakit tetanus dilakukan berdasarkan diagnosis, penderita bila sudah divaksin segera diberikan obat untuk mengatasi infeksi atau menetralisir racun seperti imunologlobulin tetanus, namun bagi penderita yang belum pernah mendapatkan vaksinasi maka harus segera dirawat di rumah sakit. pengobatan secara umum dilakukan dengan antibiotik tetrasiklin dan penisilin, obat untuk mengendurkan otot dan obat antitoksin.

Mencegah penyakit tetanus biasanya dilakukan dengan memberikan vaksin DPT (Difteri, Pertusis, Tetanus) pada waktu anak-anak secara bertaham dalam periode waktu berusia beberapa bulan dan pada waktu usia 4-6 tahun. Untuk mencegah adanya infeksi tetanus harus dilakukan kebersihan lingkungan dan setiap luka tubuh harus dirawat dengan baik atau segera dibawa ke dokter untuk mendapatkan tindakan atau anjuran, bila tidak segera ditangani tetanus bisa mengakibatkan penyakit lainnya seperti ginjal, paru-paru, dan penyakit jantung.

Cacing Kremi



Cacing Kremi

Cacing kremi adalah cacing parasit kecil yang menjangkiti usus besar manusia. Parasit bernama latin Enterobius vermicularis ini memiliki fisik berwarna putih dan sekilas terlihat seperti benang putih. Cacing ini bisa terlihat pada sekitar lubang anus atau di tinja penderita.
Cacing, yang rata-rata memiliki panjang tubuh 5 sampai 13 milimeter ini, biasanya menaruh telur-telurnya pada lipatan kulit di sekeliling anus pada saat penderita sedang tertidur.
Threadworms - alodokter
Infeksi cacing kremi umumnya tidak menimbulkan kondisi medis yang serius. Namun, kadang cacing ini akan naik dari area anal menuju ke vagina, uterus, tuba falopi, dan sekitar organ di pinggul. Jika ini terjadi, penderita akan terancam terkena beberapa komplikasi seperti peradangan vagina (vaginitis) dan peradangan lapisan dinding dalam uterus (endometritis).

Gejala Cacing Kremi

Gejala adalah sesuatu yang dirasakan dan diceritakan oleh penderita. Orang yang terjangkiti cacing kremi seringkali tidak merasakan gejala atau tanda apa pun. Namun, gejala umum yang sering dirasakan penderita adalah rasa gatal di sekitar anus dan vagina pada malam hari. Rasa gatal ini disebabkan oleh aktivitas cacing kremi saat menaruh telur-telurnya.
Jika cacing kremi sudah menimbulkan infeksi parah, beberapa gejala berikut ini biasanya dirasakan penderita:
  • Mengompol.
  • Hilangnya nafsu makan.
  • Kesulitan tidur atau tetap tidur (insomnia).
  • Berat badan berkurang.
  • Infeksi kulit di sekitar anus.
  • Nyeri perut dan mual.

Penyebab Cacing Kremi

Parasit cacing kremi umumnya menjangkiti seseorang setelah ia menelan telur dari cacing kremi. Bahkan, telur tersebut bisa tertelan setelah terhirup lebih dahulu.
Cacing kremi betina bisa meletakkan ribuan telurnya di sekitar anus atau vagina. Ketika proses menaruh telur tersebut, cacing kremi betina juga mengeluarkan lendir yang menyebabkan penderita merasa gatal. Rasa gatal akan memancing penderita untuk menggaruk atau mengelap anus atau vagina. Saat menggaruk atau mengelap itulah, telur-telur cacing bisa menempel pada ujung jari atau di bawah kuku penderita.
Telur cacing kremi bisa bertahan hidup selama dua minggu. Telur-telur cacing kremi pada tangan penderita bisa berpindah pada benda apa pun yang disentuhnya seperti:
  • Sprei dan sarung bantal.
  • Handuk.
  • Mainan anak.
  • Peralatan dapur.
  • Sikat gigi.
  • Perabotan rumah.
  • Permukaan dapur atau kamar mandi.
Cacing kremi kebanyakan diidap oleh anak kecil karena masih belum bisa menjaga kebersihan tangannya dengan baik. Selain anak kecil, seseorang yang sering melakukan kontak langsung dengan penderita cacing kremi dan yang hidup di lingkungan padat penduduk juga berisiko lebih tinggi untuk mengidap parasit cacing kremi.

Diagnosis Cacing Kremi

Diagnosis merupakan langkah dokter untuk mengidentifikasi penyakit atau kondisi yang menjelaskan gejala dan tanda-tanda yang dialami oleh pasien. Langkah yang dilakukan dokter untuk mendiagnosis cacing kremi yaitu dengan menjalani pengujian khusus pada anus.
Di uji khusus anus, dokter akan meminta pasien untuk menempelkan plaster bening pada sekitar anus sesaat setelah mereka bangun tidur malam dan belum ke kamar kecil. Tujuannya adalah agar telur-telur cacing kremi menempel pada plaster bening, sehingga bisa terlihat saat diteliti di laboratorium. Untuk hasil yang jelas, uji khusus anus ini dianjurkan untuk dilakukan selama tiga hari berturut-turut.

Pengobatan dan Pencegahan Cacing Kremi

Tujuan pengobatan cacing kremi adalah untuk menghilangkan cacing kremi dan mencegah infeksi kembali terjadi. Untuk itu, semua orang yang serumah dengan penderita juga harus menjalani pengobatan, karena risiko penyebaran infeksi cacing kremi sangat tinggi.
Pasien mungkin akan mengalami efek samping ringan pada saluran pencernaan saat menjalani pengobatan. Beberapa obat anti parasit untuk menangani cacing kremi yaitu:
  • Mebendazole. Obat ini bekerja dengan mencegah cacing kremi menyerap gula, yang akan membuatnya mati dalam beberapa hari.
  • Albendazole.
Selain pemberian obat-obatan, pasien juga diminta menerapkan perilaku hidup bersih untuk mencegah terkena infeksi cacing kremi kembali. Beberapa perilaku hidup bersih antara lain:
  • Hindari menggunakan handuk orang lain.
  • Mencuci semua baju, sprei, handuk, dan mainan.
  • Membersihkan debu di seluruh rumah.
  • Bersihkan kamar mandi dan dapur.
  • Hindari untuk menggoyangkan benda yang terkontaminasi dengan telur cacing kremi.
  • Hindari makan di kamar tidur.
  • Jaga agar kuku-kuku selalu pendek.
  • Ajari anak untuk tidak menggigit kuku dan mengisap jari.
  • Mandi setiap hari


Demikian Blog dari saya, atas kunjungan anda kami ucapkan terimakasih..